KEBAKARAN
DIATAS KAPAL
1.
Kebakaran diatas
geladak
Jika
mengetahui ada kebakaran secepat mungkin harus diusahakan untuk memadamkannya
dengan pertolongan:
a. Racun
api (ekstentur)
b. Penataan
pemadam kebakaran, termasuk scoci geladak
c. Pertolongan
dengan kasur dan selimut
d. Pasir
(terutama untuk kebakaran minya)
Unsure
terjadinya kebakara:
a. Udara
(o2)
b. Panas
c. Bahan
mudah terbakar/BBm
2.
Kebakaran dibawah
geladak
Didalam palkah atau diruanng penumpang,
hal ini dapat kita ketahui dari:
a. Asap
yang keluar membumbung dari koker atau palkah
b. Kenaikan
suhu udara
c. Bau
kebakaran
Tindakan selanjutnya:
a. Nakhoda
segera mengolah gerak, sehingga tidak
ada lagi tarikan udara di palkah-palkah.
b. Palkah
yang terbakar ditutup rapat, koker angin ditutup rapat dan terpal penutup
palkah disemprot air sampai basah
c. Jika
sumber api terletak dipalkah bawah. Maka sebagian palkah itu dapat kita genang
dengan air laut. Jika sumber api lebih terletak keatas, maka hal ini tidak
boleh dilakukan, mengingat keseimbangan kapal. Pancaran air dapat diarahkan
ketempat api tersebut melalui tingkapan-tingkapan.
d. Tergantung
dari keadaan nakhoda akan memilih .
ü Melanjutkan
perjalanan sambil memadam ap
ü Melanjutkan
perjalanan mendekati pantai, agar cepat
mendapat pelabuhan mendarat
ü Langsung
berangkat kesuatu pelabuhan darurat,
e. Dalam
keadaan gawat kita siapkan scoci penolong, diarea sampai dekat air untuk
mencegah terbakarnya tali scoci sehingga tali scoci tidak dapat diturunkan
lagi.
f. Apabila
terpaksa, meningalkan kapal. Sebaiknya tidak terlalu jauh kita tinggalkan
kapal. Sebab kapal yang terbakar merupakan penyuluh atau penerang ditengah laut
dan setiap kapal lain dapat melihat dan menghampirinya.
g. Setelah
tiba dipelabuhan darurat, syahbandar mengambil alih pimpinan pemadaman dan
berunding dengan nakhoda. Apabila dipandang perlu untuk menggenangi Satu atau
dua palkah dengan air. Maka kapal harus berlabuh jangkar di tempat yang cukup
dangkal, agar kapal tidak akan tenggelam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar